Ini Bahayanya Kalau Motor Parkir dengan Standar Pinggir


 Beberapa pemilik yang meremehkan waktu memarkir motor. Ada kesan-kesan ingin mencari mudah. Tidak ingin ribet sedikit. Atau memang bawaannya benar-benar malas. Rerata atau seputar 80 % pemilik, suka memarkir motor dengan standard tepi. Hayo, kompasianer tentu banyak berasa tersindir dengan rutinitas memakai standard tepi waktu memarkir motor.

Tahap Awal Main Slot Untuk Pemula

Rutinitas memakai standard tepi itu sebetulnya kurang baik. Ditambah lagi motor diparkir dalam periode waktu lama. Seperi yang berlangsung sekarang ini. Tentu banyak motor Kompasianer yang telah terparkir lama dikarenakan jarang-jarang dipakai, berkaitan Limitasi Sosial Bertaraf Besar (PSBB).


Kompasianer, jika dapat jauhi pemakaian standard tepi waktu motor jarang-jarang digunakan. Lakukan pakai standard tengah (ganda) bila motor terpakir lama di teras rumah atau garasi. Pemakaian standard tengah dianjurkan bila motor diprediksikan akan diparkir lebih dari 2 x 24 jam.


Antara peranan penting pemakaian standard tengah waktu motor terparkir lama, yaitu dapat kurangi desakan pada ban dalam. Bila telah memakai standard tengah, intinya ban belakang tidak langsung melekat pada lantai. Bila terus menerus melekat pada lantai, dampak yang berlangsung, isi angin ban akan menyusut (kempes). Ditambah ada desakan dari berat motor, dapat jadi kelak akan menyebabkan kerusakan pada ban dalam.


Lalu bagaimana dengan ban depan, waktu telah memakai standard tengah tetapi tempatnya masih melekat di lantai? Tidakkah ban depan langsung melekat lantai nanti terancam kempes ? Nah, untuk hal tersebut sebetulnya dapat diakali dengan meletakkan alas. Dapat memakai kain keset atau benda apa, agar ban depan tidak bersinggungan langsung dengan lantai. Jika demikian, karena itu ban belakang serta depan aman dari intimidasi kekurangan angin.


Cukup lima menit


Kecuali memakai standard tengah, hal penting yang lain penting diingat waktu motor lama tidak dipakai, yaitu memanasi mesin. Intinya memanasi mesin perlu dikerjakan, luangkan saja walaupun saatnya cukup lima menit.


Walaupun saatnya nampak singkat hanya lima menit, tetapi hal tersebut benar-benar tentukan perform motor nanti saat dipakai lagi. Mengapa sich motor tetap harus dipanaskan walaupun tidak dipakai? Penuturannya, dengan motor dinyalakan (dipanaskan) dengan cara teratur, karena itu peranan oli akan berjalan.


Oli nanti akan lakukan perputaran dengan melumasi mesin motor. Dengan teratur terlumasi oli, karena itu mesin motor akan terlepas dari intimidasi korosi (karat). Telah jelas kan, gunakan dengan memanasi motor, yakni hindari mesin cepat berkarat. Karena, bila mesin telah terserang karat, karena itu perform motor juga tidak maksimal.


Hal remeh yang lain yang penting diingat, janganlah lupa untuk membersihkan motor. Memang motor telah jarang-jarang dipakai serta terproteksi di garasi. Berarti sedikit saja terserang kotoran. Tetapi dengan dicuci, performa motor kelak akan nampak masih menarik.


Waktu mencucui motor usahakan memakai wash mitt atau kain memiliki serat mikro (microfiber) supaya tidak mengakibatkan guratan pada body. Selanjutnya basuh dengan air mengalir dengan cara perlahan-lahan serta diawali pada sisi atas lalu ke sisi bawah dengan cermat.


Setelah itu membersihkan sisi permukaan mesin, knalpot serta roda. Berhati-hati untuk sisi kelistrikan waktu membersihkan motor. Janganlah sampai semprotan air mengakibatkan masalah korsleting. Sesudah dicuci, perlu dikeringkan dengan bagus untuk menahan karat serta korosi. Selamat coba ya.(Anwar Effendi)***






Postingan populer dari blog ini

The photo of the enigmatic prism demonstrating beams right in to deep-seated

Mencaci-maki pada tempat umum

Membedah Apa Pentingnya Kendaraan Listrik?